Erick Thohir: Jabatan Ketum PSSI Tidak untuk Seumur Hidup

Erick Thohir: Jabatan Ketum PSSI Tidak untuk Seumur Hidup

Erick Thohir: Jabatan Ketum PSSI Tidak untuk Seumur Hidup

Erick Thohir, seorang pengusaha sukses dan pemimpin dalam dunia olahraga Indonesia, telah menjadi salah satu sosok yang paling diperbincangkan dalam organisasi sepak bola nasional, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Dalam berbagai kesempatan, Erick menegaskan pandangannya tentang jabatan sebagai Ketua Umum PSSI atau Ketum PSSI, yang menurutnya tidak seharusnya dianggap sebagai posisi seumur hidup.

Jabatan Kepemimpinan yang Dinamis

Dalam wawancara dan pernyataan publiknya, Erick Thohir menjelaskan bahwa kepemimpinan di dalam PSSI harus bersifat dinamis. Artinya, pemimpin sepak bola Indonesia harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan tantangan baru yang dihadapi oleh olahraga nasional. Jabatan Ketum PSSI, menurutnya, bukanlah sebuah kehormatan yang selamanya harus dipegang oleh satu orang saja, tetapi lebih kepada tanggung jawab untuk mengembangkan dan memajukan sepak bola Indonesia.

Erick menekankan pentingnya regenerasi kepemimpinan di PSSI, karena setiap generasi pemimpin memiliki gaya, visi, dan strategi yang berbeda. Perubahan tersebut, katanya, diperlukan agar organisasi sepak bola nasional ini bisa terus berinovasi dan bersaing di tingkat internasional.

Tantangan dan Harapan

Sejak mengambil alih kepemimpinan PSSI, Erick Thohir menghadapi sejumlah tantangan yang tidak mudah. Masalah infrastruktur, pengembangan pemain muda, hingga peningkatan kualitas liga domestik menjadi fokus utama program kerjanya. Dengan penekanan pada transparansi dan profesionalisme, Erick berusaha membangun PSSI yang lebih baik dan lebih inklusif.

“Saya percaya bahwa sepak bola adalah olahraga yang bisa menyatukan bangsa. Namun, untuk mencapai itu, kita perlu fondasi yang kuat dan kepemimpinan yang adaptif. Makanya, saya tidak melihat jabatan ini sebagai bentuk kekuasaan yang abadi,” ungkap Erick.

Pentingnya Keterlibatan Publik

Selain itu, Erick Thohir juga menekankan pentingnya keterlibatan publik dalam perkembangan sepak bola Indonesia. Melalui berbagai program, ia mendorong masyarakat untuk lebih terlibat, baik sebagai penonton maupun sebagai penggemar. Dengan cara ini, ia berharap dapat menciptakan ekosistem sepak bola yang lebih sehat dan berkelanjutan.

“Sebagai Ketum PSSI, saya ingin membuka ruang dialog dan partisipasi dari semua pihak. Kita perlu mendengar suara masyarakat dan para pemangku kepentingan, agar apa yang kita lakukan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka,” tambahnya.

Kesimpulan

Dengan pandangannya yang progresif, Erick Thohir menunjukkan bahwa jabatan Ketua Umum PSSI adalah sebuah amanah yang harus dikelola dengan baik, bukan sekadar kursi kekuasaan. Regenerasi kepemimpinan, keterlibatan publik, dan komitmen untuk terus berinovasi adalah langkah-langkah yang diperlukan untuk membawa sepak bola Indonesia ke era yang lebih baik.

Sebagai pemimpin, Erick Thohir tidak hanya ingin dikenang sebagai Ketua Umum PSSI, tetapi juga sebagai sosok yang berkontribusi nyata terhadap kemajuan sepak bola di tanah air. Dengan semangat ini, ia berharap agar sepak bola Indonesia bisa menjadi lebih profesional, kompetitif, dan mampu bersinar di pentas dunia.